The adopted one
Tentang saya


Nama saya Widya diadopsi pada tahun 1979 dari Indonesia. Menurut surat adopsi saya, saya berusia 4 tahun, anak ke-3 dari orang tua dan ayah saya telah meninggal sebelum saya diadopsi oleh seorang keluarga Belanda. Saya bersyukur atas cinta keluarga Belanda saya, tetapi perjuangan untuk beradaptasi dan memahami apa yang sedang terjadi sangatlah sulit.
Menjadi diadopsi memiliki dampak besar pada hidup saya. Saya memiliki kenangan tentang waktu saya sebelum adopsi saya dan tidak pernah benar-benar dapat memahami bagaimana saya berakhir di panti asuhan. Saya selalu tahu bahwa saya memiliki seorang ibu. meskipun setelah beberapa saat saya tidak dapat mengingat wajahnya, saya ingat hubungan dekat kami dan perjalanan dari Jogjakarta ke Metro dan Jakarta.
Ketika saya melihat episode Zembla, cerita saya sendiri mulai lebih masuk akal. Perjalanan ke panti asuhan pada tahun 1991 telah membuat saya bingung dan saya berakhir dalam modus spiral dan merusak diri sendiri. Tidak ada yang masuk akal lagi, meskipun saya tidak bisa menjelaskannya.
Seperti banyak orang, berbicara di depan umum bukanlah keahlian saya. Saya sering merasa kata-kata tidak keluar seperti yang saya inginkan. Jadi saya mulai menulis. Ini membantu saya untuk menjelaskan cerita yang rumit, tidak hanya untuk diri saya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Sebuah cerita yang tidak akan pernah saya percayai jika saya tidak mengalaminya sendiri tetapi kebenarannya perlahan terungkap.
Titik balik saya memberi saya keberanian untuk mencobanya sekali lagi untuk menemukan ibu Indonesia saya. Pada tanggal 15 Juni 2020, saya meluncurkan pencarian Twitter untuk menemukannya dengan bantuan teman saya Tazia Teresa, Anda dapat membaca pengalaman saya tentang pencarian ini di posting saya.
Ada banyak jenis kisah adopsi, yang positif dan negatif. Blog ini bukan tentang siapa yang benar atau salah. Blog ini tentang masa lalu saya, kebenaran saya, pengalaman saya dan pilihan saya untuk membuangnya ke tempat terbuka....